TEKNIK PENELUSURAN GUA VERTIKAL

 


TEKNIK PENELUSURAN GUA VERTIKAL

Teknik penelusuran Gua vertikal tidak terlepas dari sebuah teknik yang dinamakan Single Rope Technique, yaitu teknik menuruni Gua vertikal dengan menggunakan satu tali atau tali tunggal. Secara umum teknik SRT terbagi menjadi Frog System dan Texas System.

Berikut penjelasannya :

1.   Frog System yaitu menggunakan satu jummar yang dihubungkan dengan cowstail dan footloop pada cowstail. Gerakannya seperti katak.

2.   Texas System yaitu menggunakan dua hand ascender yang dihubungkan dengan cowstail.

 

a.    Rigging

Rigging adalah teknik pemasangan lintasan vertikal yang digunakan untuk melewati medan Gua menggunakan tali, baik tali sintetik ataupun tali serat baja/sling. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam rigging yaitu :

1.        Aman dilewati oleh team.

2.        Tidak merusak peralatan.

3.        Siap digunakan untuk rescue.

Beberapa tahapan dalam rigging yaitu :

1.        Memilih Panjang Tali

Dalam hal ini kami membutuhkan beberapa pengetahuan mengenai kawasan karst yang akan kami survey, dan terutama informasi morfologi kawasan tersebut. Ini akan membantu kami menentukan jumlah tim serta durasi eksplorasi yang direncanakan. Ukuran tali tergantung pada kemampuan teknik tim serta frekuensi penggunaannya.

2.        Pengecekkan Tali

Kondisi semua tali harus dicek lagi sebelum atau ketika dimasukkan ke dalam tas. Selama pemeriksaan ini, setiap tali harus dilepas ikatannya serta dicek secara manual terhadap kemungkinan rusaknya tali.

3.        Pemberian Simpul Ujung (End Knot)

Simpul bisa berupa sebuah simpul delapan, tidak terlalu ketat, ditempatkan kira-kira 1 meter dari ujung tali. Yang mana simpul ini bisa disambung dengan tali yang lain ketika tali pertama sudah habis sebelum dasar pitch tercapai. Pastikan semua tali yang akan digunakan sudah tersimpul pada ujungnya.

4.      Packing Tali

Pertama sekali adalah menempatkan simpul stopper pada ujung tali dan biarkan simpul tergantung di luar tackle bag, kemudian masukkan sisa tali ke dalam.

 

b.     Anchor

Anchor adalah objek atau poin yang dijadikan tambatan untuk pengaman. Anchor perlu adanya beberapa perhitungan antara lain :

a.       Jenis tambatan

b.      Posisi tambatan

c.       Kekuatan tambatan

Berdasarkan jenisnya Anchor terbagi menjadi 2 diantaranya:

1.     Natural Anchor (tambatan alami)

Nattural Anchor merupakan tambatan yang berasal dari alam seperti :

a.    Pohon

Pohon merupakan tambatan yang cukup bagus serta kuat, selama pohon itu masih hidup dan pengakaran yang cukup baik akan aman jika ditambahkan tambatan untuk menelusuri Gua vertikal, aman juga untuk double anchor.

 

b.      Tonjolan Batuan

Tonjolan biasanya memiliki sudut yang tajam maka diperlukan sling untuk menghindari priksi pada tali currentmantel.

 

b.      Lubang Tembus

Kekuatan pada lubang tembus bergantung pada sifat alami dari batuan tersebut. Biasanya dapat dijumpai di aliran air akibat proses korosi pada batuan. Diutamakan untuk memakai sling sebagai penghubung untuk currentmantel.

                    

c.      Chockestones

Batu yang terjepit pada celah, fungsinya mirip dengan pengaman sisip atau biasa disebut chock. Sebelum digunakan periksa celah nya aPakah bisa untuk digunakan chockstones atau tidak, chockstones biasa digunakan bagi celah yang benar benar sempit dan batu yang digunakan harus kuat.

                    

d.      Boulder

“Bongkahan batu” lebih aman jika ukurannya besar dan tidak bergeser jika dibebani. Posisi boulder yang menumpuk biasanya lebih kuat karena satu sama lainnya saling menahan.

 

2.     Artificial Anchor (Tambatan Buatan)

Ketika tidak menemukan Natural Anchor maka cara lain yaitu dengan membuat tambatan diantaranya :

a.      Nut (Pengaman Sisip)

Untuk kegiatan Caving sebaiknya menggunakan ukuran besar dan digunakan dengan benar.


b.      Piton (Paku Tebing)

Untuk memasan piton harus ada rekahan baik pada dinding horizontal maupun vertikal.

 

c.      Urutan Pemasangan Anchor Berdasarkan Beban

Berdasarkan posisi dan urutan penerimaan beban maka anchor dibagi atas:

a)      Main Anchor (anchor utama) yaitu anchor yang secara langsung mendapatkan beban saat lintasan digunakan

b)      Back Up (anchor cadangan) berfungsi sebagai cadangan jika Main Anchor terlepas atau jebol. Jumlah anchor ini lebih dari satu dan nilai kekuatannya harus lebih besar dari Main Anchor

I.   Lintasan Dalam Penelusuran Gua Vertikal

1.      Pemasangan Intermediete

Dilakukan apabila terjadi priksi pada tali, perhatikan panjan lengkungan jangan terlalu pendek karna akan sulit untuk dilewati, jangan juga terlalu panjang karna jika backup putus maka caver akan terbanting jauh minimal panjang lengkungan 2 meter.

 

2.      Pemasangan Deviasi

Deviasi sama fungsinya seperti intermediate yaitu menghindari friksiada tali, bedanya dengan intermediate, tali tidak dibuat anchor namun ditarik kesamping dengan menggunakan sling dan Carrabiner snap. Umumnya digunakan 15% jangan terlalu jauh karna akan sulit untuk pindah ke talinya.

 

 

 

Komentar

Postingan Populer